Pembentukan Muka Bumi
A. Istilah-Istilah Benda Langit
1. Tata Surya : Kumpulan matahari beserta planet-planet serta benda langit lainnya yang beredar.
2. Galaksi : Kumpulan berbagai tata surya.
3. Planet : Benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit tertentu.
4. Satelit : Benda langit yang beredar mengelilingi planet.
5. Bintang : Benda langit yang memancarkan cahaya sendiri.
6. Komet : Benda langit yang menelilingi matahari dengan lintasan sangat lonjong (elips).
7. Asteroid : Benda-benda langit yang berukuran kecil yang berada antara Mars dan Jupiter.
8. Meteor : Benda-benda langit yang berukuran kecil dan berpijar karena gesekkan dengan atmosfer.
9. Jagat raya : Ruang yang maha luas tempat benda-benda langit berada.
B. Teori-teori perkembangan Bentuk Muka Bumi
1. Teri Kontraksi
Dikemukakan oleh James Dana dan Elie de Baumant yang berpendapat bahwa kerak bumi mengalami pengerutan karena terjadinya pendinginan di bagian dalam bumi akibat konduksi panas.
2. Teori Laurasia-Gondwana
Dikemukakan oleh Eduard Zuess dan Frank B. Taylor yang mengemukakan bahwa pada mulanya terdapat dua benua Laurasia dan Gondwana. Kedua benua itu kemudian bergerak secara perlahan ke arah ekuator sehingga terpecah-pecah membentuk beenua-benua seperti sekarang.
3. Teori Apungan Benua
Dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener yang mengemukakan bentuk permukaan bumi pada awalnya hanya terdapat sebuah benua besar yang disebut Pangea, serta sebuah samudra yang disebut Panthalasa. Kemudian benua tersebut bergeser secara perlahan ke ekuator dan barat mencapai posisi seperti sekarang.
Bukti: Bentuk garis pantai Amerika Selatan mirip dengan garis pantai Afrika
4. Teori Konveksi
Dikemukakan oleh Harry H. Hess. Mengemukakan bahwa terjadinya aliran konveksi ke arah vertikal di dalam lapisan astenosfer yang agak kental, aliran tersebt bepengaruh sampai ke kerak bumi yang ada di atasnya.
C. Lempeng-Lempeng Utama Permukaan Bumi
1. Eurasia, meliputi : Eropa, Asia, termasuk Indonesia.
2. Amerika, meliputi : Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudra Atlantik.
3. Pasifik, meliputi : seluruh lempeng di samudra Pasifik
4. Afrika, meliputi : Afrika, lautan Hindia
5. India-Australia : Lempeng lautan Hindia, India, dan Australia Barat.
6. Antartika : Kontinen Antartika dan lempeng Antartika.
D. Batas Lempeng Tektonik
1. Batas Konvergen (mendekat)
Terjadi tabrakan antar lempeng sehingga salah satu lempeng tersebut menghujam kebawah (subduction). Adanya subduksi antara lain dapat menyebabkan terjadinya palung laut.
2. Batas Divergen (menjauh)
Terjadinya lempeng-lempeng yang bergerak saling menjauh (berlawanan). Ditandai dengan terbentuknya kerak bumi baru karena naiknya materi dari astenosfer yang biasanya membentuk punggung laut.
3. Batas Transform fault (berpapasan)
Terjadi karena adanya pergeseran dua lempeng dengan arah berlawanan, sehingga menimbulkan penghilangan/pemunculan kerak bumi. Gerakan lempeng tektonik menyebabkan terjadinya gempa bumi dan pembenntukan gunung.
1. Tata Surya : Kumpulan matahari beserta planet-planet serta benda langit lainnya yang beredar.
2. Galaksi : Kumpulan berbagai tata surya.
3. Planet : Benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit tertentu.
4. Satelit : Benda langit yang beredar mengelilingi planet.
5. Bintang : Benda langit yang memancarkan cahaya sendiri.
6. Komet : Benda langit yang menelilingi matahari dengan lintasan sangat lonjong (elips).
7. Asteroid : Benda-benda langit yang berukuran kecil yang berada antara Mars dan Jupiter.
8. Meteor : Benda-benda langit yang berukuran kecil dan berpijar karena gesekkan dengan atmosfer.
9. Jagat raya : Ruang yang maha luas tempat benda-benda langit berada.
B. Teori-teori perkembangan Bentuk Muka Bumi
1. Teri Kontraksi
Dikemukakan oleh James Dana dan Elie de Baumant yang berpendapat bahwa kerak bumi mengalami pengerutan karena terjadinya pendinginan di bagian dalam bumi akibat konduksi panas.
2. Teori Laurasia-Gondwana
Dikemukakan oleh Eduard Zuess dan Frank B. Taylor yang mengemukakan bahwa pada mulanya terdapat dua benua Laurasia dan Gondwana. Kedua benua itu kemudian bergerak secara perlahan ke arah ekuator sehingga terpecah-pecah membentuk beenua-benua seperti sekarang.
3. Teori Apungan Benua
Dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener yang mengemukakan bentuk permukaan bumi pada awalnya hanya terdapat sebuah benua besar yang disebut Pangea, serta sebuah samudra yang disebut Panthalasa. Kemudian benua tersebut bergeser secara perlahan ke ekuator dan barat mencapai posisi seperti sekarang.
Bukti: Bentuk garis pantai Amerika Selatan mirip dengan garis pantai Afrika
4. Teori Konveksi
Dikemukakan oleh Harry H. Hess. Mengemukakan bahwa terjadinya aliran konveksi ke arah vertikal di dalam lapisan astenosfer yang agak kental, aliran tersebt bepengaruh sampai ke kerak bumi yang ada di atasnya.
C. Lempeng-Lempeng Utama Permukaan Bumi
1. Eurasia, meliputi : Eropa, Asia, termasuk Indonesia.
2. Amerika, meliputi : Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudra Atlantik.
3. Pasifik, meliputi : seluruh lempeng di samudra Pasifik
4. Afrika, meliputi : Afrika, lautan Hindia
5. India-Australia : Lempeng lautan Hindia, India, dan Australia Barat.
6. Antartika : Kontinen Antartika dan lempeng Antartika.
D. Batas Lempeng Tektonik
1. Batas Konvergen (mendekat)
Terjadi tabrakan antar lempeng sehingga salah satu lempeng tersebut menghujam kebawah (subduction). Adanya subduksi antara lain dapat menyebabkan terjadinya palung laut.
2. Batas Divergen (menjauh)
Terjadinya lempeng-lempeng yang bergerak saling menjauh (berlawanan). Ditandai dengan terbentuknya kerak bumi baru karena naiknya materi dari astenosfer yang biasanya membentuk punggung laut.
3. Batas Transform fault (berpapasan)
Terjadi karena adanya pergeseran dua lempeng dengan arah berlawanan, sehingga menimbulkan penghilangan/pemunculan kerak bumi. Gerakan lempeng tektonik menyebabkan terjadinya gempa bumi dan pembenntukan gunung.
0 comments:
Post a Comment